Para petani padi di berbagai wilayah Indonesia menyuarakan harapan agar terjadi kenaikan harga gabah di tingkat petani menjadi setidaknya Rp 7.000 per kilogram. Harga jual gabah saat ini dinilai masih belum mampu menutupi biaya produksi yang terus meningkat, sehingga kenaikan harga dianggap sebagai solusi agar kesejahteraan petani dapat tercukupi dan mereka tetap termotivasi untuk bertani. Aspirasi kenaikan harga ini menjadi perhatian utama di tengah isu ketahanan pangan nasional.
Biaya Produksi Meningkat, Harga Gabah Belum Ideal
Para petani mengungkapkan bahwa biaya produksi padi, mulai dari harga pupuk, bibit, hingga biaya tenaga kerja, terus mengalami peningkatan. Namun, harga jual gabah di tingkat petani seringkali fluktuatif dan cenderung rendah, terutama saat musim panen raya tiba. Kondisi ini membuat margin keuntungan petani semakin tipis, bahkan tidak jarang petani merugi. Oleh karena itu, kenaikan harga gabah menjadi harapan utama untuk menstabilkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dampak Positif Naiknya Harga Gabah Bagi Petani
Naiknya harga gabah menjadi Rp 7.000 per kilogram dinilai akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani. Dengan harga yang lebih layak, petani akan memiliki modal yang cukup untuk kembali melakukan penanaman di musim berikutnya, membeli pupuk dan bibit berkualitas, serta mengadopsi teknologi pertanian yang lebih modern. Selain itu, Naiknya harga juga akan meningkatkan daya beli petani dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan.
Tanggapan Pemerintah dan Upaya Stabilisasi Harga
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus berupaya untuk menstabilkan harga gabah di tingkat petani. Berbagai kebijakan seperti penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan upaya penyerapan gabah oleh Bulog terus dilakukan. Namun, para petani berharap agar HPP dapat dinaikkan secara signifikan sehingga benar-benar mencerminkan biaya produksi dan memberikan keuntungan yang memadai bagi mereka. Pada sebuah forum diskusi pertanian di Jakarta pada hari Kamis, 11 April 2025, perwakilan kelompok tani menyampaikan aspirasi kenaikan harga gabah ini langsung kepada perwakilan pemerintah.
Harapan Petani untuk Masa Depan Pertanian Padi
Para petani berharap agar pemerintah dapat lebih serius memperhatikan nasib mereka dan mewujudkan kenaikan harga gabah yang sesuai dengan harapan. Dukungan harga yang memadai akan memberikan kepastian ekonomi bagi petani, menjaga keberlanjutan sektor pertanian padi, dan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.