Untuk mencapai hasil panen yang maksimal dan efisien di era modern ini, implementasi strategi pertanian presisi menjadi krusial. Ini bukan lagi tentang bertani secara tradisional, melainkan pendekatan berbasis data dan teknologi yang memungkinkan pengelolaan lahan dan tanaman dengan sangat akurat. Dengan menerapkan strategi pertanian yang cermat ini, petani dapat mengoptimalkan setiap input, mengurangi pemborosan, dan secara signifikan meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil. Ini adalah jalan menuju pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Salah satu strategi pertanian presisi yang paling fundamental adalah pengumpulan data lapangan yang akurat. Ini bisa meliputi analisis tanah secara mendalam untuk mengetahui kandungan nutrisi, kelembaban, dan pH. Pemanfaatan drone dengan sensor multispektral atau citra satelit juga menjadi penting untuk memetakan variabilitas lahan dan memantau kesehatan tanaman secara real-time. Data ini kemudian diintegrasikan dan dianalisis menggunakan software khusus, bahkan kecerdasan buatan, untuk menghasilkan rekomendasi tindakan spesifik. Contohnya, pada sebuah demonstrasi lahan padi di Kediri, Jawa Timur, pada 12 April 2025, data dari sensor tanah menunjukkan adanya defisiensi fosfor di sebagian area, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemupukan bertarget.
Setelah data terkumpul, strategi pertanian berikutnya adalah penerapan variabel rate application. Ini berarti pupuk, air, atau pestisida diberikan secara tepat sesuai kebutuhan spesifik setiap zona lahan, bukan disemprotkan secara merata. Alat-alat pertanian modern yang dilengkapi GPS dan sistem kontrol presisi memungkinkan penerapan input ini dengan akurasi tinggi. Dengan demikian, petani dapat menghindari pemborosan pupuk berlebih di area yang tidak membutuhkan, atau memberikan irigasi hanya pada bagian lahan yang kering, sehingga sangat efisien.
Selain itu, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan adalah bagian tak terpisahkan dari strategi pertanian presisi. Petani perlu terus memantau respons tanaman terhadap intervensi yang diberikan dan menyesuaikan rencana jika diperlukan. Ini bisa melibatkan pengambilan sampel daun untuk analisis nutrisi atau pemantauan hama secara berkala. Dengan adaptasi yang cepat berdasarkan data, petani dapat mengantisipasi masalah dan mengambil tindakan korektif secara proaktif, menjamin hasil panen yang optimal dan berkualitas tinggi.