Pertanian ladang berkelanjutan menempatkan konservasi tanah dan air sebagai pilar utama untuk memastikan produktivitas jangka panjang dan kesehatan lingkungan. Praktik konservasi yang tepat tidak hanya melindungi sumber daya alam yang berharga ini tetapi juga meningkatkan ketahanan sistem pertanian terhadap perubahan iklim dan degradasi lahan. Artikel ini akan mengulas berbagai strategi konservasi tanah dan air dalam konteks pertanian ladang berkelanjutan.
Salah satu pendekatan kunci dalam konservasi tanah adalah praktik pengolahan tanah minimal atau tanpa olah tanah (no-till farming). Metode ini mengurangi gangguan fisik pada struktur tanah, mempertahankan bahan organik, meningkatkan infiltrasi air, dan mengurangi erosi akibat angin dan air. Dengan menjaga struktur tanah yang sehat, pertanian berkelanjutan memastikan kesuburan alami lahan dalam jangka panjang.
Penanaman penutup (cover cropping) juga merupakan strategi konservasi tanah yang efektif. Tanaman penutup yang ditanam di antara musim panen melindungi tanah dari erosi, menekan pertumbuhan gulma, menambah bahan organik saat mati dan terurai, serta meningkatkan retensi air. Legum sebagai tanaman penutup juga dapat meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah secara alami.
Kontur dan terasering adalah teknik fisik yang penting dalam konservasi tanah dan air, terutama di lahan miring. Kontur mengikuti garis ketinggian lahan untuk memperlambat aliran air permukaan, mengurangi erosi, dan meningkatkan infiltrasi. Terasering menciptakan tangga-tangga pada lahan miring untuk menahan tanah dan air.
Dalam hal konservasi air, pengelolaan air yang efisien menjadi prioritas. Pemanenan air hujan melalui pembuatan embung, sumur resapan, dan saluran penampung membantu menyimpan air untuk digunakan saat musim kemarau. Sistem irigasi tetes atau irigasi mikro mengantarkan air langsung ke zona akar tanaman, mengurangi kehilangan air akibat penguapan dan limpasan permukaan.
Penggunaan mulsa organik (seperti jerami, serasah daun) atau anorganik (seperti plastik mulsa) juga berperan penting dalam konservasi air. Mulsa menutupi permukaan tanah, mengurangi penguapan, menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga kelembaban tanah lebih lama.
Integrasi tanaman dan ternak dalam sistem pertanian berkelanjutan juga dapat mendukung konservasi tanah dan air. Rotasi tanaman dan penggembalaan terkontrol dapat meningkatkan kesehatan tanah dan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia.