Dalam dunia pertanian, petani seringkali berjuang melawan berbagai jenis hama yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Salah satu kelompok jenis hama yang sangat merugikan dan memerlukan perhatian khusus untuk pembasmian adalah penggerek. Jenis hama ini memiliki kebiasaan unik yang membuatnya sulit dideteksi dan dikendalikan secara dini.
Penggerek merupakan larva dari berbagai jenis ngengat yang memiliki kemampuan untuk mengebor atau menggerek bagian dalam tanaman, seperti batang, buah, dan umbi. Aktivitas jenis hama ini menyebabkan terganggunya aliran nutrisi dan air dalam tanaman, melemahkan struktur tanaman, dan membuka jalan bagi infeksi sekunder oleh jamur atau bakteri. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penggerek seringkali baru terlihat jelas ketika populasi hama sudah tinggi dan kerusakan sudah parah.
Terdapat berbagai jenis hama penggerek yang menyerang berbagai jenis tanaman pertanian. Beberapa contohnya yang umum ditemui adalah penggerek batang padi (Chilo spp.), penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella), penggerek buah mangga (Sternochetus mangiferae), dan penggerek umbi kentang (Phthorimaea operculella). Setiap jenis penggerek ini memiliki target tanaman yang spesifik dan menimbulkan pola kerusakan yang berbeda. Misalnya, penggerek batang padi melubangi batang padi, menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah dan tidak menghasilkan malai yang optimal.
Dampak serangan jenis hama penggerek dapat sangat signifikan terhadap produktivitas pertanian. Kerusakan internal yang ditimbulkan seringkali tidak terlihat dari luar pada tahap awal serangan, sehingga petani terlambat menyadari adanya masalah. Akibatnya, pengendalian menjadi lebih sulit dan kerugian hasil panen bisa mencapai tingkat yang tinggi.
Oleh karena itu, pemantauan rutin dan tindakan pencegahan menjadi kunci dalam pengelolaan jenis hama penggerek. Beberapa strategi pengendalian yang dapat diterapkan meliputi penggunaan bibit unggul yang tahan hama, rotasi tanaman, sanitasi lahan untuk menghilangkan sisa-sisa tanaman inang, penggunaan feromon untuk perangkap ngengat dewasa, serta pemanfaatan musuh alami seperti parasitoid telur dan larva penggerek.
Penggunaan insektisida kimia dapat menjadi pilihan terakhir jika populasi penggerek sudah melebihi ambang batas ekonomi. Aplikasi insektisida sistemik seringkali lebih efektif untuk mencapai hama yang berada di dalam jaringan tanaman. Namun, penggunaan insektisida harus dilakukan secara bijaksana dan sesuai dengan rekomendasi petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Menurut catatan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada 20 April 2025, kerugian akibat serangan berbagai jenis penggerek pada tanaman pangan dan perkebunan terus menjadi perhatian serius. Upaya sosialisasi dan pelatihan kepada petani mengenai teknik pengendalian penggerek yang efektif terus digalakkan.
Di beberapa daerah, seperti di sentra perkebunan kakao di Sulawesi Selatan, petani juga mulai menerapkan sistem pengendalian hama penggerek buah kakao (PBK) berbasis komunitas, yang melibatkan pemantauan bersama dan tindakan pengendalian yang terkoordinasi.