Kabar gembira sekaligus tantangan menghampiri para petani wortel di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Memasuki pertengahan April 2025, wilayah yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil wortel terbesar di Indonesia ini tengah mengalami panen wortel raya. Hasil panen yang melimpah ini membawa panen wortel dengan kualitas yang baik, namun di sisi lain, menyebabkan penurunan harga jual di tingkat petani.
Pantauan di beberapa pasar tradisional dan sentra penjualan hasil bumi di Wonosobo pada Kamis, 10 April 2025, menunjukkan pasokan wortel yang sangat banyak. Para petani tampak sibuk memanen dan mengangkut hasil panen wortel mereka ke pasar. Akibatnya, harga wortel di tingkat petani mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan beberapa minggu sebelumnya. Jika sebelumnya harga per kilogram wortel bisa mencapai Rp 8.000 hingga Rp 10.000, kini harga berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 6.000 per kilogram.
Salah seorang petani wortel di Desa Kejajar, Kecamatan Kejajar, Bapak Sumarno (50 tahun), mengungkapkan bahwa panen wortel kali ini memang sangat melimpah karena kondisi cuaca yang mendukung selama masa tanam. “Alhamdulillah, hasil panen wortel kami bagus. Tapi memang harganya jadi agak turun karena semua petani juga sedang panen,” ujarnya saat ditemui di ladangnya. Meskipun harga turun, para petani tetap bersyukur atas hasil panen yang melimpah ini.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Wonosobo melalui Kepala Bidang Hortikultura, Ibu Rini Handayani, S.P., M.Si., membenarkan adanya fenomena penurunan harga wortel akibat panen wortel raya ini. Pihaknya sedang berupaya mencari solusi untuk menstabilkan harga, salah satunya dengan memfasilitasi petani untuk menjalin kerjasama dengan pedagang besar dan industri pengolahan hasil pertanian di luar daerah. Informasi mengenai program kemitraan petani dapat diakses melalui kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Wonosobo.
Penurunan harga saat panen wortel raya merupakan siklus yang biasa terjadi dalam dunia pertanian. Meskipun demikian, kondisi ini menjadi tantangan bagi para petani untuk tetap mendapatkan keuntungan yang layak. Beberapa petani berupaya menyiasati penurunan harga dengan menjual langsung hasil panen mereka ke konsumen atau melalui kelompok tani yang memiliki jaringan pemasaran lebih luas.
Pihak kepolisian Sektor Kejajar juga melakukan pemantauan terhadap aktivitas jual beli hasil pertanian di wilayahnya untuk memastikan tidak adanya praktik penimbunan atau permainan harga yang merugikan petani. Aiptu Agus Salim, Bhabinkamtibmas Desa Kejajar, pada hari yang sama menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi pasar untuk menjaga stabilitas harga.
Meskipun harga wortel sedang turun, panen wortel raya ini tetap menjadi berkah bagi para petani di Wonosobo karena hasil panen yang melimpah dapat memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga ketersediaan komoditas sayuran penting ini bagi masyarakat luas. Diharapkan, pemerintah daerah dan stakeholder terkait dapat terus berupaya menstabilkan harga dan membantu petani untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dari hasil kerja keras mereka.