Damar Putih: Mengungkap Keindahan dan Statusnya Sebagai Tanaman Langka

Author:

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, menyimpan berbagai jenis tumbuhan unik dan berharga. Salah satunya adalah Damar Putih ( Agathis dammara ), sebuah pohon megah yang dikenal karena getahnya yang bernilai tinggi. Namun, tahukah Anda bahwa keberadaan tanaman langka ini semakin terancam? Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai Damar Putih, mengapa ia dikategorikan sebagai tanaman langka, dan upaya pelestarian yang perlu digalakkan.

Damar Putih telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan baku industri cat dan vernis, hingga penggunaan tradisional dalam pengobatan dan upacara adat. Getahnya yang bening dan aromatik menjadi komoditas penting. Pohon ini dapat tumbuh hingga ketinggian 60 meter dengan diameter batang mencapai 2 meter, menjadikannya salah satu pohon hutan hujan tropis yang ikonik. Keberadaannya sangat penting bagi keseimbangan ekosistem hutan, menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.

Sayangnya, populasi tanaman langka ini terus menurun akibat berbagai faktor. Deforestasi akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan pertanian, serta penebangan liar yang tidak terkendali, merupakan ancaman utama. Selain itu, laju regenerasi alami Damar Putih yang relatif lambat semakin memperparah kondisinya. Eksploitasi getah yang berlebihan tanpa memperhatikan keberlanjutan juga turut berkontribusi pada penurunan populasi tanaman langka ini di habitat aslinya.

Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tanggal 15 Maret 2024 di kawasan hutan lindung Bukit Barisan, Sumatera Utara, tercatat penurunan populasi Damar Putih sebesar 30% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Petugas kepolisian dari Polsek setempat, yang dipimpin oleh Kompol Rahmat pada hari Kamis, mendapati adanya aktivitas penebangan ilegal yang menyasar pohon-pohon Damar Putih berukuran besar. Kejadian ini menjadi salah satu contoh nyata tekanan yang dihadapi oleh tanaman langka ini.

Upaya pelestarian Damar Putih memerlukan tindakan komprehensif dari berbagai pihak. Pemerintah melalui KLHK telah menetapkan status konservasi tertentu untuk Damar Putih dan melakukan patroli rutin di kawasan-kawasan yang menjadi habitatnya. Program reboisasi dan penanaman kembali bibit Damar Putih juga terus digalakkan. Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat lokal dan berbagai organisasi lingkungan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian tanaman langka ini.

Pendidikan dan sosialisasi mengenai nilai ekologis dan ekonomi Damar Putih perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu memahami bahwa keberlangsungan hidup Damar Putih bukan hanya penting bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan generasi mendatang. Pemanfaatan getah Damar Putih yang berkelanjutan, dengan memperhatikan siklus produksi dan tidak merusak pohon, perlu dipromosikan.

Sebagai penutup, Damar Putih bukan hanya sekadar pohon dengan getah yang berharga, tetapi juga merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati Indonesia yang tak ternilai. Statusnya sebagai tanaman langka menjadi pengingat bagi kita semua untuk bertindak secara nyata dalam upaya pelestariannya. Jika kita tidak bergerak cepat, keindahan dan manfaat Damar Putih hanya akan menjadi cerita di masa depan.