Dalam pertanian, keberhasilan panen dimulai jauh sebelum benih ditanam. Proses penyiapan tanah adalah fondasi krusial yang sering kali disepelekan, padahal dampaknya sangat besar. Konsep Bukan Sembarang Cangkul ini menekankan bahwa pengolahan tanah memerlukan pengetahuan, strategi, dan ketelitian untuk menciptakan lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman. Ini adalah panduan praktis untuk memastikan setiap upaya Anda dalam bertani membuahkan hasil maksimal.
Langkah pertama dalam Bukan Sembarang Cangkul adalah membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, gulma, atau material asing lainnya. Pembersihan ini penting untuk mencegah kompetisi nutrisi dengan tanaman yang akan ditanam dan mengurangi risiko penyebaran hama atau penyakit. Gulma yang dibiarkan tumbuh dapat menyerap nutrisi dan air yang seharusnya untuk tanaman utama. Sebagai contoh, di area persawahan di Tanjung Karang, Selangor, petani biasanya melakukan pembersihan lahan secara menyeluruh pada bulan April, sebelum musim tanam padi dimulai.
Setelah lahan bersih, tahap selanjutnya adalah pengolahan tanah primer. Ini melibatkan pembajakan atau penggemburan tanah hingga kedalaman tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk membalikkan lapisan tanah, memecah bongkahan, dan meningkatkan aerasi atau sirkulasi udara di dalam tanah. Tanah yang gembur dan memiliki aerasi baik sangat penting untuk pernapasan akar tanaman dan aktivitas mikroorganisme tanah yang bermanfaat. Penggunaan traktor pembajak atau cangkul manual yang tepat akan membantu mencapai struktur tanah yang diinginkan. Sebuah laporan dari Departemen Pertanian Malaysia per Juni 2025 menyebutkan bahwa tanah yang terolah baik memiliki kemampuan infiltrasi air yang lebih tinggi, mengurangi risiko genangan.
Berikutnya, Bukan Sembarang Cangkul juga melibatkan pengolahan tanah sekunder. Tahap ini bertujuan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan tanah setelah pembajakan. Penggunaan garu atau alat perata akan memecah gumpalan tanah yang lebih besar menjadi partikel yang lebih halus, menciptakan bedengan atau media tanam yang seragam. Permukaan tanah yang rata akan memastikan distribusi air dan nutrisi yang merata bagi setiap tanaman.
Terakhir, dan tak kalah penting, adalah pengayaan nutrisi tanah. Setelah struktur tanah siap, penambahan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang, serta pupuk anorganik yang disesuaikan dengan hasil uji tanah, akan memberikan bekal nutrisi awal bagi tanaman. Ini memastikan tanaman memiliki ‘makanan’ yang cukup sejak dini. Konsultan pertanian dari Agensi Inovasi Pertanian (AIP) di Johor, Encik Hishamuddin, pada hari Minggu, 15 Juni 2025, sering mengingatkan petani bahwa tanah yang kaya nutrisi adalah kunci pertumbuhan tanaman yang sehat dan panen yang berlimpah. Dengan memahami bahwa pengolahan tanah Bukan Sembarang Cangkul, setiap petani dapat meletakkan fondasi yang kuat untuk kesuksesan pertanian mereka.